24 Juni 2021
Amal ibadah seseorang yang dilakukan tanpa taklid, atau taklidnya tidak benar, dapat dianggap sah apabila:
1. Sesuai dengan ihtiyath (kehati-hatian)
2. Sesuai dengan realitas (hukum Tuhan)
3. Sesuai dengan fatwa mujtahid yang wajib ia taklidi. (Ajwibah al-Istifta’at, No. 7).[]