Waktu Salat-salat Harian

Masalah 526) Waktu salat Subuh dimulai dari terbitnya fajar hingga terbitnya matahari. Tolok ukur syar’i dalam menentukan waktu salat Subuh adalah fajar shadiq, bukan fajar kadzib, dan penentuannya dikembalikan kepada penilaian mukalaf.

Masalah 527) Berkenaan dengan terbitnya fajar (waktu fardhu subuh), tidak ada perbedaan antara malam-malam yang terang bulan ataukah malam-malam yang lainnya, meskipun tetap baik untuk melakukan ihtiyath dalam masalah ini. 

Masalah 528) Sepatutnya para mukmin yang terhormat—semoga mereka mendapat perlindungan dari Allah Swt—memerhatikan ihtiyath dalam masalah waktu salat Subuh. Untuk memulai salat wajib Subuh kira-kira lima hingga enam menit setelah media massa mengumumkannya.

Masalah 529) Tolok ukur terbitnya matahari (selesainya waktu salat Subuh) adalah terbit dan terlihatnya matahari di ufuk mushalli, bukan sampainya cahaya matahari ke permukaan bumi.

Waktu Salat Zuhur dan Asar

Masalah 530) Waktu salat Zuhur dimulai dari awal zuhur (yaitu ketika bayangan segala sesuatu mencapai ukuran terpendek dan kemudian mulai kembali memanjang ke arah timur) hingga sebelum masuknya waktu khusus salat Asar (waktu yang tersisa sebelum terbenamnya matahari yang seukuran hanya cukup untuk melakukan salat Asar).

Masalah 531) Waktu salat Asar dimulai dari selesainya waktu khusus salat Zuhur (waktu yang seukuran diperlukan untuk melakukan salat Zuhur terhitung sejak awal zuhur) hingga terbenamnya matahari.

Waktu Salat Magrib dan Isya

Masalah 532) Waktu salat Magrib dimulai dari hilangnya mega merah dari arah terbitnya matahari (sebelah timur) setelah terbenamnya matahari, sampai ketika waktu yang tersisa sebelum tengah malam tinggal seukuran masa pelaksanaan salat Isya.[1]

Masalah 533) Waktu salat Isya dimulai dari terlewatinya waktu yang diperlukan untuk melakukan salat Magrib di awal waktu, hingga tengah malam.

Masalah 534) Ihtiyath wajib untuk salat Magrib, Isya dan sejenisnya, awal malam dihitung dari awal terbenamnya matahari hingga azan subuh. Karena itu, akhir waktu untuk salat Magrib dan Isya kira-kira terjadi 11 jam 15 menit setelah waktu zuhur syar’i.


[1] Jarak waktu antara terbenamnya matahari dan hilangnya mega merah di sebelah timur setelah terbenamnya matahari berbeda-beda sesuai dengan musim-musim dalam setahun.

Waktu Salat-salat Harian

Waktu Salat Subuh

Masalah 526) Waktu salat Subuh dimulai dari terbitnya fajar hingga terbitnya matahari. Tolok ukur syar’i dalam menentukan waktu salat Subuh adalah fajar shadiq, bukan fajar kadzib, dan penentuannya dikembalikan kepada penilaian mukalaf.

Masalah 527) Berkenaan dengan terbitnya fajar (waktu fardhu subuh), tidak ada perbedaan antara malam-malam yang terang bulan ataukah malam-malam yang lainnya, meskipun tetap baik untuk melakukan ihtiyath dalam masalah ini. 

Masalah 528) Sepatutnya para mukmin yang terhormat—semoga mereka mendapat perlindungan dari Allah Swt—memerhatikan ihtiyath dalam masalah waktu salat Subuh. Untuk memulai salat wajib Subuh kira-kira lima hingga enam menit setelah media massa mengumumkannya.

Masalah 529) Tolok ukur terbitnya matahari (selesainya waktu salat Subuh) adalah terbit dan terlihatnya matahari di ufuk mushalli, bukan sampainya cahaya matahari ke permukaan bumi.

Waktu Salat Zuhur dan Asar

Masalah 530) Waktu salat Zuhur dimulai dari awal zuhur (yaitu ketika bayangan segala sesuatu mencapai ukuran terpendek dan kemudian mulai kembali memanjang ke arah timur) hingga sebelum masuknya waktu khusus salat Asar (waktu yang tersisa sebelum terbenamnya matahari yang seukuran hanya cukup untuk melakukan salat Asar).

Masalah 531) Waktu salat Asar dimulai dari selesainya waktu khusus salat Zuhur (waktu yang seukuran diperlukan untuk melakukan salat Zuhur terhitung sejak awal zuhur) hingga terbenamnya matahari.

Waktu Salat Magrib dan Isya

Masalah 532) Waktu salat Magrib dimulai dari hilangnya mega merah dari arah terbitnya matahari (sebelah timur) setelah terbenamnya matahari, sampai ketika waktu yang tersisa sebelum tengah malam tinggal seukuran masa pelaksanaan salat Isya.[1]

Masalah 533) Waktu salat Isya dimulai dari terlewatinya waktu yang diperlukan untuk melakukan salat Magrib di awal waktu, hingga tengah malam.

Masalah 534) Ihtiyath wajib untuk salat Magrib, Isya dan sejenisnya, awal malam dihitung dari awal terbenamnya matahari hingga azan subuh. Karena itu, akhir waktu untuk salat Magrib dan Isya kira-kira terjadi 11 jam 15 menit setelah waktu zuhur syar’i.


[1] Jarak waktu antara terbenamnya matahari dan hilangnya mega merah di sebelah timur setelah terbenamnya matahari berbeda-beda sesuai dengan musim-musim dalam setahun.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jadwal Salat Kota Jakarta